Wednesday, October 16, 2013

DUA PULUH LIMA


“Rabb, lindungi kami dari perbuatan yang sia-sia, jauhkan kami dari sifat malas, bukakanlah pintu rezeki kami, dan rahmatilah hari-hari yang kami jalani ini agar penuh perbaikan dan kebaikan.”


Umur adalah ingatan dan peringatan untuk senantiasa berusaha selalu memberi yang terbaik dalam kehidupan dan menjadi yang terbaik dalam pandangan-Nya. Dan saya menyadari, di usia saya yang hari ini (Rabu, 16 Oktober 2013) mencapai genap angka dua lima, saya masih belum berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk hidup saya. Sudah begitu banyak kelalaian-kelalaian saya dalam memanfaatkan waktu.  Belum lagi saya seringkali melakukan hal-hal yang udik dan cupu. Suka plin-plan dan kadang agak ceroboh dalam bertindak. Hadeh... Malu saya. Tiap tahun umur nambah, tapi ilmu, kemampuan, dan kontribusi saya sama sekali tidak banyak berubah. Menyedihkan. T__T

Akan tetapi, itulah hidup. Tak selamanya apa yang terjadi sesuai dengan yang kita inginkan. Selama masih ada kesempatan, selama masih hidup, kesempatan untuk berubah akan selalu ada. Bukankah hidup akan selalu berbeda dari hari ke hari. Cerita tentang kemarin tidak akan sama dengan cerita hari ini dan tak akan sama pula dengan cerita esok hari. Begitupun dengan saya yang sekarang. Perasaan merasa tak berguna dan miskin ilmu ini, tidaklah mutlak menutup rapat-rapat masa depan saya agar saya bisa menjadi manusia yang lebih bermanfaat. Banyak belajar dan sabar berproses. Semoga Allah memudahkan jalan saya menuju pribadi yang lebih bermanfaat dan pribadi yang bisa memaknai hidup ini.

Ngomong-ngomong tentang memaknai hidup. Saya pernah menemukan sebuah artikel yang saya baca di internet yang ditulis oleh seorang blogger. Dalam salah satu paragrafnya, dia menceritakan tentang “memaknai hidup”. Begini isi paraghraf-nya:

Hidup, akan sangat bermakna jika kita mampu memaknainya. Seorang sahabat pernah bertanya kepada saya, bagaimana memaknai hidup? Saya katakan padanya, “hidup itu perbuatan, maka berbuatlah sesuatu yang bisa membawa manfaat yang baik untuk kehidupan. Sekecil apapun perbuatan baik yang kita lakukan untuk kehidupan akan sangat bernilai dan bermanfaat, ketika kita bisa menghasilkan manfaat dan nilai, itulah makna dari kehidupan. Tak ada makhluk yang diciptakan-Nya yang tak berpotensi dan berkualitas. Potensi dan kualitas itulah yang harus kita gali terus, terus dan terus, galilah potensi dan kualitas itu dengan perbuatan sehingga membawa nilai dan manfaat untuk kehidupan”

Sebuah rangkaian kata yang simpel tapi mengena. Membacanya membuat saya termotivasi untuk terus memperbaiki diri. Karena sekali lagi saya katakan, saya masih belum bisa menjadi insan yang "dianjurkan" oleh kutipan paragraf tadi--membawa nilai dan manfaat untuk kehidupan.

Oia, pada kesempatan yang berbahagia ini tak lupa terima kasih saya ucapakan buat temen-temen yang masih inget dengan hari kelahiran saya. Saya salut sama Anda-Anda ini. Padahal di fb sengaja saya sembunyikan tanggal kelahiran saya. Etapi, kalian masih inget aja hari ini hari kelahiran saya. Aidaaa....jadi terharu saya. T___T

Mereka-mereka ini adalah:
1.    Ifa Fitria H. (H-nya itu Handayani atau hendayani ya). Aduh...saya lupa ujung nama kamu, fa.haha... Temen saya yang satu ini mencuri start lebih awal dengan ucapan selamat miladnya di hari kemarin (red-15 okt). Alasannya katanya takut kelupaan. Aidaaa....ada-ada saja,fa. Nuhun pisan ifa buat doanya. Denny doakan kembali dari jauh buat Ifa dan keluarga di Tasikmalaya. Saya tidak menyangka ukhuwah kita tetap terjaga sampai sejauh ini. Berkenalan dengannya itu di tahun 2007 dulu. Bertemu di sebuah tempat bimbel di Bandung. Habis itu cuuushh, nggak pernah ketemu lagi. Selama ini, komunikasi sebatas di fb dan sms-an. Itu pun akhir-akhir ini udah jarang dan hampir nggak pernah kontek-kontekan lagi. Dan taraaaaa....kemarin tiba-tiba dia ngucapin selamat milad. Hahaha....kaget juga saya. Bisa sebegitu ingatnya dengan tanggal kelahiran saya. Hatur nuhun, fa. ;p

2.    Jerni Napitu. Temen saya orang Bandung. Sama seperti Ifa, dia ini kenalan saya sewaktu bimbel dulu. Seringkali dia telpon saya buat curhat. Tapi karena kesibukan masing-masing, jadinya nelpon pun kita udah jarang. Paling BBM-an. Makasih ya jer.

3.    Sri Triyanti. Temen saya sewaktu di SMA. Orangnya baik dan sholehah. Kalo dulu sih nggak begitu deket. Sekarang, malah dia yang paling sering berkomunikasi sama saya. Sejak SMA saya dan temen-temenya biasa manggil dia itu dengan panggilan ummi. Mungkin karena sosoknya yang keibuan dan tampak lebih dewasa. Hatur nuhun ummi kangge perhatosanna na. Semoga Allah SWT membalas kebaikan ummi juga ya.

4.    Temen-temen seduduk putih.  Agus Sutisna, Mandala Ulul Amri, Cahyo Dwi Sabdono, Tino Rahmat Riyadi, Ishaq ibn Ismail, dan Muhammad Tri Satria Pranata. Nuhun pisan pals, kangge doa-doan na. 

5.    Temen-temen kantor seangkatan yang udah secara langsung maupun tak langsung ngasih ucapan dan doa-doanya buat saya. Heru Arief Wijaya, Dheni Hardiyanto, Ratna, Sarina Geby, Mas Erwin, Evan Saputra, Naufal, Junaidi Jun, Nadia, Ikal, Junbar, Ancha, dan Maria. Hatur nuhun sadayanaaa. Hanya Allah SWT yang bisa membalas kebaikan temen-temen semuanya.

6.    Hatur nuhun juga buat bapak-ibu semuanya. Pak Bambang, Pak Anton, Pak Lopen, Pak Hasanul, Pak Asnawi, Pak Hermansyah, Pak Zul, Bu Mira, Bu Indah, Bu Nancy, Bu Emmy, dkk. 

Sekali lagi terima kasih pada saudara-saudara dan teman-teman yang telah terang-terangan mendoakan atau yang dalam diamnya mendoakan saya. Saya amini doa-doa Anda sekalian. 

Dan dari kesemuanya tetaplah peran orang tua yang tak akan pernah terlupakan. Almarhumah mamah, bapak, dan ibu. Jasa-jasanya tidak mungkin saya sanggup untuk membalasnya. Juga buat Aa, Indra, Rini, Fajri, Ema, Abah, dan sanak saudara keluarga di rumah, semoga rahmat Allah SWT senantiasa menyertai kita semua. Semoga saya juga di usia yang ke-25 ini bisa lebih dewasa. 

Usia bertambah, jatah pun berkurang. Selamat bertambah usia.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
a>