Tuesday, February 20, 2018

Mengelola Aset Utama


“Rezeki yang tidak diperoleh hari ini masih dapat diharapkan esok hari, tetapi waktu yang berlalu hari ini tidak mungkin dapat diharapkan kembali esok hari.”

Orang yang tidak pernah membuat jadwal tidak akan merasakan nikmatnya punya waktu luang. Orang yang tidak pernah hadir dalam ketatnya agenda tidak akan pernah mampu memaknai waktu senggang. Ketika jadwal menjadi giudeline penggunaan waktu yang efektif, ia perlu pendekatan komprehensif dari sang empunya jadwal. Sejumlah catatan menarik perlu diperhatikan dalam hal ini.

Pertama, kenali dan kendalikan penyakit malas. Penyakit ini cepat sekali menguasai jalan darah setiap orang yang mengabaikan fitrahnya. Penyakit jiwa ini sungguh dahsyat menggerogoti hati siapapun yang lengah karena dunia. Seseorang pemalas tidak akan mampu tampil maksimal dengan potensinya. Siapa yang bekerja dengan baik dan benar, dia akan memperoleh apa yang diperjuangkan.

Kedua, cari teman yang baik. Ini sangat penting. Teman dapat menginspirasi kita untuk sukses mengelola waktu. Tetapi, bisa juga mengacaukan pelbagai agenda prestatif kita. Tanpa kita sadari, teman adalah cermin diri kita. Kecenderungan dan kedekatan itulah yang akan membuka ruang untuk saling mempengaruhi.

Ketiga, disiplin. Tidak akan ada progress dalam agenda yang lengkap sekalipun tanpa disiplin. Kertas agenda hanya akan jadi catatan usang karena disiplin menjadi syarat mutlak untuk mencapai hasil maksimal. Berdisiplin pada hakikatnya memanfaatkan waktu pada level tinggi. Ini penting diperhatikan, karena hanya dengan itu kita bisa mengendalikan pelbagai kemungkinan yang melingkupi upaya sukses kita dalam rentang waktu yang terbatas. Shalat lima waktu adalah cerminan yang tepat untuk disiplin. Mereka yang shalat tepat waktu adalah mereka yang hati-hati dengan waktu mereka.

Keempat, jangan menunda-nunda pekerjaan. Pekerjaan yang ditumpuk-tumpuk pada satu saat akan menjadi bom waktu. Bila meledak, justru akan menghabiskan lebih banyak tenaga dan waktu. Kalau sudah kepepet, jalan pintas dengan hasil asal-asalan akan ditempuh. Akhirnya kualitas kerja pun menurun. Ini seharusnya dihindari.

Kelima, Fokus. Fokus dapat memangkas waktu dan energi. Orang yang fokus pada proses dan pencapaian akan selalu mencari mekanisme terbaik – juga dalam aspek waktu – untuk mencapainya. Fokus membuat seseorang meningkatkan kualitas waktunya. Dengan waktu yang sama, seseorang yang fokus akan dapat menyelesaikan suatu pekerjaan relatif lebih singkat dengan hasil yang dapat lebih memuaskan dibandingkan dengan yang tidak.

*Tulisan ini saya salin dari buku karya Fahrizal Muhammad dengan judul Sekali, Hidup Sepenuh Hati halaman 360 s.d. 365.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
a>