Nasihat Buat Diri Sendiri

Dua hari terakhir ini berturut-turut saya melihat kecelakaan. Kemarin siang duo motor tabrakan dan barusan mobil nabrak pembatas jalan sampe akhirnya harus ditarik paksa samo mobil truk. Hadeuh... Merinding emang dengernyo jugo. Jangan sampailah hal itu menimpa saya dan anda-anda pembaca semuanya. Sudah banyak kasus-kasus kecelakaan yang terjadi dan tidak sedikit pula orang yang kehilangan nyawanya gara-gara kecelakaan. Mengerikan....

Saya jadi teringat peristiwa beberapa bulan lalu. Kecelakaan saat berkendara yang saya alami sendiri. Waktu itu di daerah kampus, tepat di belokan daerah sekitaran Kantor TVRI Sumatera Selatan. Saya nyaris menabrak mobil. Alhamdulillah, Allah SWT masih melindungi saya. Saya ‘hanya’ terpental jatuh dengan motor saya yang sedikit lecet plus pijakan kaki agak bengkok. Sangat beruntung saya tidak kenapa-kenapa. Hanya pakaian saya saja yang kotor dan mungkin sedikit malu karena dikerumunin banyak orang.hahaha....

Intinya kita kembali kepada nasihat standar untuk mereka yang suka berkendaraan, yaitu: “Berhati-hati!!!” . Dan memang begitulah seharusnya. Sebuah nasihat untuk saya sendiri dan juga buat Anda semuanya. 

Selamat Menempuh Hidup Baru, Tino

Selasa, 22 April 2014  sore menjelang malam hari selepas kerja. Hari sebelum keberangkatan besok pagi ke kampung halamannyo. (Tino yang pake tas)

Kemaren sengajo sayo telepon dio, eh...ternyato lagi fitting baju nikah. Wohooo..... Bikin ngiri aja.(^_^)

Yang pasti, selamat menempuh hidup baru, bro. Besok, 28 April 2014 bakalan jadi hari bersejarah. Punten pisan, kito-kito idak pacak hadir di hari-H. Bukan hanyo jaraknyo yang jauh nian, di kantor nii sekarang kerjaannyo jugo lagi banyak-banyaknyooo.haha.... Kami cuman bisa mendoakan yo kawan. 

Baraka Allahu Lakuma wa Baraka alikumaWa jamaah baina kuma fii khair.

Semoga Allah lancarkan dan Allah mudahan. Aamiin.

Selamat menempuh hidup baru!!!

Do Your Best!!

Kata-kata bijak dari penulis Ashley Montague;

“The deepest personal defeat suffered by human being is constituted by difference between what one was capable of be comingand what one has in fact become, and the greates tragedi in to become less than your full potential, using less than the abilities you have to work wit.”

Terjemahan bebasnya begini;

"Kekalahan terparah yang diderita manusia dapat dinyatakan sebagai selisih antara ‘seharusnya seseorang itu bisa menjadi apa’ dengan ‘kenyataannya ia hanya menjadi apa’ dan tragedi terbesar adalah bila Anda menjadi seseorang yang lebih rendah dari seluruh potensi Anda, karena sebenarnya Anda tidak mau mengerahkan seluruh kemampuan Anda dalam melakukan sesuatu."

Joooooshhh!!!!

Dan Terulang Lagi

Memilukan atau memalukan atau.... Saya tak punya padanan kata yang pas atas apa yang saya alami hari ini.

Duh gusti, hapunten abdi tina sadaya kalepatan upami naon-naon nu kaalaman ku abdi teh asalna tina sadaya dosa-dosa kapengker nu ntos teu kaetang lobana. Nuhun panghampura, ya Rabb. Jantenkeun abdi jadi jalmi-jalmi nu dipasihan kasholehan sareng kapinteran akalna tur sae sagala rupina. Aamiin. T___T