Tuesday, August 11, 2015

Awas Penipuan Via Telepon

sumber gambar dari sini


Assalamu’alaikum...
Semoga rahmat Allah SWT senantiasa menyertai kita... aamiin.

Saudara-saudari semuanya, kali ini saya mau berbagi pengalaman saat tertipu oleh oknum yang mengatasnamakan Telkomsel. Wah...nama besar Telkomsel dijadikan tameng oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Kejadiannya pada tanggal 2 Agustus 2015 yang lalu.  Waktu itu, sekitar jam 12 siang telpon saya ada panggilan. Pas dilihat pada layar  tertera   T_E L K O M S E L +6 2 2 1 (kalo nggak salah begitu tampilannya). Dan emang bener-bener aseli itu orang suaranya kayak operator gitu. Dia ngakunya bernama Ando dari Telkomsel.

Saya sendiri memang sudah agak mewanti-wanti, jangan-jangan ini penipuan. Tapi kalo bener penipuan kenapa yang muncul di layar telepon saya ini bukan nomor telepon tapi tulisan T_E L K O M S E L. Saya sih waktu itu yakin aja kalau dia itu bukan penipu. 

(Lihat dengan teliti!! Sebenarnya secara jelas ada yang janggal dengan tulisan telkomsel-nya, karena disitu setelah huruf T ada tanda “_” underscore. Seperti itulah yang muncul di Hp saya).

Hmm...saya mulai terhasut sama si penipu itu, pemirsa.hadeuh....
Awalnya, dia dengan ramah meyakinkan kalau saya adalah pemenang undian THR 10juta. Habis itu, dia menanyakan kartu atm saya ada di bank mana saja. Saya bilangin ada di muamalat sama BRI. Dengan bahasa dan nada ala operator, dia menjelaskan kalau dia nggak bakalan minta nomor rekening saya karena bilangnya sudah banyak kasus-kasus penipuan. Haha...padahal dianya sendiri ternyata penipu. Penipu nyalahin penipu.

Terus, disuruhnya saya untuk membawa kedua kartu atm saya. Katanya pada waktu itu juga harus langsung datang ke atm mandiri, dengan syarat  telepon jangan sampai dulu ditutup dan juga jangan sampai berkomunikasi dengan orang disekitar karena suara saya direkam untuk ditayangkan di salah satu acara TV Swasta nasional. Bilangnya sih, uangnya akan ditransfer dengan cara mengetikan nomor hape saya pas di atm nanti.Haha... bodong dah ane, kenapa ane mau-maunya nurutin dia.

Dengan mengendarai motor sekitar 10 menitan saya nyampe di atm mandiri. Sebelum memulai obrolan dengan si penipu, uang yang ada pada kartu atm muamalat saya yang berisi sekian juta, saya ambil semuanya. Jaga-jaga kalo kenapa-kenapa, kan aman tuh duitnya udah ane ambil. Saya sisain di atm saldonya sekitar 100ribuan. Wah...masih beruntung saya sadar.

Sementara kalo yang atm bri sisa saldonya tinggal 200ribuan. Karena sehari sebelumnya udah saya ambil buat belanja dan buat cek istri saya ke dokter kandungan.

Dan sandiwara penipuan pun dimulai. Setahap demi setahap saya mengikuti instruksinya. Setelah atm dimasukan mulanya dia menanyakan jumlah saldo tabungan yang ada di atm. Bilangnya, “saldo Anda menjadi tanggungjawab kami.” Padahal disitu celahnya. Dia bisa tahu jumlah saldo yang kita sebutkan untuk meraup rupiah yang bisa diambilnya.

Instruksi demi instruksi saya ikutin. Intinya saya diarahkan ke menu e-cash dengan disuruhnya memasukian kode tertentu.

Sebenarnya, saya udah “ngeuh” kayaknya memang ada yang nggak beres dari instruksinya itu. Pas dia nyuruh masukan kode untuk yang kedua kalinya, ternyata tampilan yang saya ketikan itu adalah jumlah nominal rupiah. Bukan untuk memasukan kode. Karena sisa saldo di atm muamalat yang saya bilang ke dia tinggal 100ribuan, mungkin dia ilfill. Haha... Disuruhnya saya mengganti dengan  kartu atm BRI. Alasannya uang yang 10 juta itu akan ditransfer 2 kali dengan nominal masing-masing 5juta ke  rekening bri dan muamalat saya. Lho...baru aja dimulai kenapa tiba-tiba disuruh ganti ke kartu atm bri??

Saya sih ngikutin aja instruksinya dia. Toh...kalau benar-benar penipuan, uang yang ada di atm nggak banyak jumlahnya. Pikir saya waktu itu.

Setelah dimasukan kartu bri saya, saya sebutin nominal sisa saldonya tinggal 200ribuan. Pas di tahapan tertentu saya disuruh memasukan kode 149999. Setelah sukses, keluarlah struk seperti ini:


Ya...ya...ya...dengan cerdik sebelumnya dia menanyakan saldo saya, untuk memasukan kode 149999 yang kalo dibuletin menjadi 150.000 rupiah.

Habis itu disuruhnya saya mengulangi tahapan-tahapan seperti sebelumnya dari awal. Nah, pas disuruh memasukan kode 99999 (kalo angka bulatnya berarti kan 100.000), muncul tulisan di layar atm kalau saldo uang saya tidak mencukupi. Hitungan saya pas, 150rb dengan 100rb dijumlahkan hasilnya 250rb. itu merupakan jumlah saldo yang ada di atm yang sebelumnya saya sebutkan ke dia sebelumnya yaitu 200ribuan. Padahahal kan saldo saya tinggal 207ribu. Makanya muncul tampilan saldo tidak mencukupi.hahaha.... Uedan ini orang, saldo dikit pun mau diembatnya semua.

Inilah menjadi titik awal kesadaran saya kalau saya sedang berhadapan dengan seorang penipu. Saya sudah sadar kalau dia adalah penipu. Tapi saya tidak terburu-buru memutuskan komunikasi, saya masih mengikuti instruksinya. Tentu saja dengan berpura-pura. Saya lama-lamain tuh di mesin atm, eh...dianya agak nyolot gitu.haha... Mulai keluar sifat aslinya. Kayaknya dia masih penasaran, karena baru dapet 150rb.

Tiba-tiba, dia menyuruh saya keluar atm sejauh 5 meter. Habis itu disuruhnya masuk mesin atm lagi. Berhubung sudah ada antrian berikutnya yang sudah masuk ke mesin atm, ya sudah saya bilangin kalo atmnya keburu ada orang. Saya disuruh menunggu dan kalau sudah masuk mesin atm, saya disuruh lanjutin lagi telponnya dengan dia. Saya bilang iya..iya...aja. Dalam hati, “Ogaaaah binggooo!” Waktu itu juga langsung saya matiin telponnya.haha...

Selang sekian detik ada telepon masuk dengan nomor telkomsel tapi pas saya perhatikan nomor telepon itu berubah jadi tulisan “T_E L K O M S E L +6 2 1 2 2”. Ooooh.....disinilah triknya. Entah dia menggunakan aplikasi apa sehingga nomor teleponnya secara otomatis bisa berubah menjadi tulisan “T_E L K O M S E L +6 2 1 2 2”. Tanpa basa-basi saya reject dan saya off-kan handphone saya. Makan tuh uang 150rebu!!!

Sembilan hari berselang, teman sekantor saya cerita kalau istrinya baru saja kena tipu persis seperti apa yang saya alami. Dengan kehilangan uang dari atmnya sebesar 8juta rupiah. Astaghfirullah....tega-teganya si penipu menguras uang para korbannya. Biar Allah yang membalas atas perbuatan-perbuatan mereka.

Inilah mungkin yang dimaksud dengan kondisi akhir zaman. Dimana akan datang suatu masa, saat manusia sudah tidak mempedulikan lagi darimana asalnya harta mereka. Halalkah atau sebaliknya.
Jadi hati-hati nii buat anda-anda yang tiba-tiba mendapati orang yang ngaku-ngaku dari operator kartu hp dengan menjanjikan  hadiah.

Saya tekankan sekali lagi. Disini saya tidak menyalahkan pihak Telkomsel, tapi si oknum yang dengan berani mengatasnamakan Telkomsel. 

Semoga pengalaman saya menjadi pelajaran.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
a>