Monday, August 31, 2015

ORANG KAYA


Oneday, sempat saya mampir ke wall fb temen. Pas baca-baca wall-nya dia, mata saya tertuju pada status panjang yang mana temen saya ini ditag oleh kawan fb-nya. Setelah dibaca, boleh juga statusnya. Agak panjang tapi bermakna.
Berikut isi statusnya, selamat membaca!!
(Untuk yang punya ini status, mohon izin saya share via blog ya...hehe. *peace!!!)

###


Pagi itu saya bermain ketempat teman saya yang seorang pedagang jual beli HP sukses. Dia seorang laki-laki sekitar umur 30an, lajang dan periang. Obrolan ini berlangsung di sela kegiatan saya menawarkan jersey lokal kepadanya.

" Jadi ambil?" tanyaku.

" Iya. yang ini saja. Warnanya aku suka."

Laki-laki berkaca mata itu mengambil jersey Caltic home musim 2011. Dengan senyum ramah ia memberikan uang 35ribu kepadaku. Sempat aku melihat begitu banyak uang ratusan ribu di dompetnya. Untuk ukuran bujang dengan umur yang masih relatif muda, bisa di katakan dia kaya, atau sukses secara finansial.

Setelah mengemasi dagangan dan merapikanya. Topik perbincangan beralih ke masalah bisnis.

" Tambah sukses saja ni bisnisnya ni Bro" tanyaku. Dia tersenyum. Sambil melihat jersey yang kini berada di depan matanya. Dia menjawab tanpa melihat kearahku.

" Lumayanlah. Bisa buat jajan. Katanya."

" Alhamdulillah. kalau kamu banyak uang dan kaya. Aku juga yang ikut senang. Kamu pasti akan beli lagi Jersey ke Aku." Jawabku.

" Kaya dari mana?" katanya.

" Kamu itu yang kaya. Jangan macam-macam ah." imbuhnya kemudian.

Sesaat aku dia. Aku berpikir tentang apa yang barusan dia bicarakan. Menurut ukuran pribadiku, aku tergolong orang biasa. Mungkin bisa dikatakan pas-pasan. Tapi bisa-bisanya temanku ini mengatakan aku kaya. Ah..bercanda rupanya dia. Bisikku dalam hati.

" Kaya dari hongkong?" kataku. Senyum khas dan manis terburat dari bibirku yang tipis. 

" Jangan begitu Bro." katanya." Kamu itu kaya. Kenapa sih kamu tidak mau bersyukur?" imbuhnya kemudian. Saya semakin bingung. sepertinya dia berkata seirus. Ya..amat sangat serius.

" Tolong di jelaskan" pintaku.

" Begini." jawab laki-laki berwajah bulat di hadapanku itu dengan mantap."

" Kamu sudah berkeluarga. Memiliki istri yang baik. Dan dua anak yang lucu-lucu. APa itu bukan kaya namanya?" katanya. Aku semakin bingung.

" Kaya itu tidak di ukur dari nominal dan jumlah. Tapi dari bahagianya hati dan senangnya rasa. Setiap kali aku bertemu kamu di jalan saat kamu bersama keluargamu. Aku bisa merasakan betapa bahagianya dirimu memiliki keluarga seperti itu."

Aku tertegun. Hening.

" Lihat aku." katanya kemudian." Aku bisa dikatakan sukses secara ekonomi dan finansial. Tapi secara batin dan kegembiraan hati." Dia diam. Lalu.." Sepi bro.... miskin."

" Kalau kamu tidak percaya bahwa kamu kaya. Coba hitung berapa biyaya yang sudah kamu keluarkan untuk tunangan, menikah, resepsi pernikahan, lahiran anak pertama. lahiran anak kedua, jajan anak, pakainan dan lain-laian. Kamu sudah membiyayai itu semua. Berarti kamu kaya kan?"

" Sedangkan aku. Aku lajang. Jangankan menikah, tunangan atau punya pacar saja aku tidak punya. Apalagi mengeluarkan biyaya kelahiran anak dan uang jajan. Jadi kalau di hitung-hitung kamu lebih kaya dari aku Bro..." katanya kemudian.

Aku Tersenyum...WOW..RUPANYA SAYA ORANG KAYA
***

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
a>