sumber gambar dari sini
“Sejauh-jauh bangau terbang, pulangnya ke kubangan juga. Sejauh-jauh
orang merantau akhirnya kembali ke kampung halaman juga.” --pepatah
Merantau, jauh dari keluarga,
jauh dari kampung halaman sudah menjadi bagian dari hidup saya. Sudah lebih
dari tujuh tahunan saya hidup di tanah rantau. Sempet tinggal tiga tahun lebih
di jakarta dan sekarang sudah tiga tahun lebih tinggal di Palembang. Dan suatu saat
nanti, mudah-mudahan saya bisa kembali ke tinggal di tanah keliharan, di Jawa
Barat.
Jadi sebelumnya saya cerita dulu
nii sama mbak Nia (dan sekalian pembaca semuanya). Saya ini orang Kuningan, Jawa
Barat yang bekerja di pulau seberang. Tepatnya di Kota Palembang, Sumatera
Selatan. Mulai tinggal di Palembang sejak pertengahan Bulan Desember tahun
2012. Saya bekerja sebagaimana orang kantoran pada umumnya. Kebetulan kantor
saya memang hanya ada satu di masing-masing ibukota provinsi yang tersebar di
seluruh Indonesia. Dan Sumatera Selatan adalah tempat sekarang saya bekerja
untuk saat ini. Sudah bisa ditebak kan maksud dari judulnya?haha...
Oia, adakah mungkin di antara
para pembaca yang pernah main ke Palembang? Bagi Anda yang suka jalan-jalan,
bisa sekali-kali main ke Palembang. Sebagai kota terbesar ke-dua se-Sumatera
setelah Medan, Palembang termasuk kota yang ramai. Banyak juga event-event nasional
maupun level internasional yang sudah dilaksakan di sini. Jadwal yang terdekat
adalah event olah raga terbesar se-Asia yaitu ASIAN GAMES, nanti tahun 2018. Soal
makanan, anda juga bisa mencicipi langsung makanan asli Palembang yang sudah
terkenal sa-Endonesia. Apalagi kalau bukan pempek.hehe... Maknyuuus...nian
rasanyo.
Kembali ke topik tentang
Bandung...
Kota Bandung, akhir-akhir ini
sering terdengar di berbagai media berita. Karena berbagai kemajuan dan
prestasinya yang semakin kinclong. Ditambah lagi dengan gaya supelnya sang walikota,
Kang Ridwan Kamil yang begitu aktif di jejaring facebook, dengan
status-statusnya yang bikin kagugu.hihi... Membuat Bandung menjadi kota yang
ingin saya tinggali. Selain karena memang Jawa Barat adalah tanah kelahiran
saya.
Hadeuh...entah kapan atuh nya
saya bisa pindah ke sana. Mohon doanya saja buat para pembaca sadayana, pamugi-mugi saya teh saenggalna
tiasa ngalih ka ditu. Meuni geureugeuteun atuh da. Heuh...
Sebenarnya, asalkan saya pindah
ke Jawa saja sudah menjadi hal yang membahagiakan. Terserah apa di Jakarta,
Banten, Semarang, atau pun Surabaya. Yang penting kan di Pulau Jawa. Jadi saya
bisa lebih mudah kalau-kalau saya mau pulkam ke kampung halaman di Kuningan. Iyo dak?
Memang boleh jadi, keinginan saya
ini mungkin terlalu cepat. Di usia sekarang yang masih cukup muda, lebih pas
kalau saya sebaiknya ‘kenyang’ pengalaman dulu hidup di dunia perantauan. Saya
jadi teringat pada sebuah kutipan tentang merantau. Katanya begini, “Merantaulah dari negerimu untuk mencari
ketinggian dan bepergianlah, karena di dalam safar (bepergian) itu ada lima
keuntungan, yaitu menghilangkan keresahan, mencari penghidupan, menambah ilmu,
memperbaiki adab, dan menambah sahabat. Jika ada yang mengatakan bahwa di dalam
safar terdapat kehinaan, bencana, dan kesulitan, maka kematian bagi seorang pemuda
itu lebih baik dibandingkan dia tetap tinggal di negeri hina diantara pendengki
dan pengadu domba.”
Wohoo...jleb maksimal. Sementara
ini, harus saya nikmati dan saya syukuri episode merantau saya di sini, di
Palembang.
Hanya Allah yang tahu ke mana kah
tempat selanjutnya yang akan saya tinggali. Doakan saja ya mbak Nia.
Mudah-mudahan harapan saya bisa terwujud, oneday. Ya...oneday.
Nb:
Blog-nya
mbak Nia kece binggo.hehe..
Salam
persahabatan dari saya blogger amatir, mbak.
Keep blogging!!!
Waduh kece binggo. Hehehehe... semoga impiannya pindah ke Jawa bisa terwujud. Makasih ya sudah ikutan GA saya. Keep Blogging! :)
ReplyDeleteYongkruu, mbak. Hatur tengkyu juga...
DeleteIngin Cari Kaos Dakwah Terbaik, Disini tempatnya:
ReplyDeleteKaos Dakwah Murah
Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
Punya Pasangan Sempurna Nggak Indah Kelihatannya