Tuesday, June 7, 2011

Rindu Membiru

Senja mendekap di balik rindu
sinarnya ke-emasan, membikin sejuk mata tajam yang memandang
perlahan siluet itu mulai tampak
membuatku menatap syahdu
ke-anggunan-nya menyapa rimbun dedaunan
sinarnya sorotkan temaram warna yang berpendar
dedaunan jadi tersipu malu dibuatnya

Senja itu kian memudar
pesonanya menghilang di batas malam yang menjelang
bayang-bayang gelap mulai berdatangan
bertemankan hening semesta yang menjelma
membuka semburat kelabu masa lalu
merana jiwaku yang semakin pilu


Aku terdiam
sementara khayalku mulai terbang
memutar kembali fatamorgana masa lalu yang berliku
kepingan-kepingan episode hidupku kembali terusik
mengungkap kisah kelabu yang nyaris usang dimakan waktu
aku terharu
aku mengharu biru
aku tertipu oleh angan bias yang tak berpengharapan
dan kini semuanya sudah berlalu

malam semakin pekat
semilir angin menghapuskan bisu
bersama deru irama bayu
kulihat langit tertawa ceria bersama kerlip bintang yang berjuta
rindu ini tak terasa lagi
menghilang menjemput pagi

kutitipkan rindu ini
pada butir-butir air yang membeku di pagi hari
bersama kisah sendu
biar goresan hitam itu menjadi bening
SEBENING EMBUN di pagi hari



1 comment:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
a>