Sunday, November 13, 2016

KARTINI - Kisah Yang Tersembunyi

Judul     : Kartini – Kisah Yang Tersembunyi
Penulis : Aguk Irawan MN
Terbit    : Cetakan Pertama, April 2016
Tebal     : 305 halaman
Penerbit:  Javanica (PT Kaurama  Buana Antara)


Cinta membangkitkan balasan cinta,
tetapi penghinaan selama-lamanya tak akan menghidupkan rasa cinta
(Kartini)



Sebuah buku sejarah yang bercerita tentang sosok Kartini. Barangkali kita sebagai warga negara Indonesia sudah tidak asing lagi mendengar namanya. Bahkan, Hari Kartini sudah biasa kita jumpai disetiap tahunnya, tepatnya setiap 21 April. Tanggal tersebut tak lain adalah hari kelahiran Kartini, yang lahir pada 21 April 1879 dan wafat pada usia yang masih cukup muda yaitu 25 tahun.
Isi dari  buku ini kurang lebih begini;
Diawali dengan kisah kedua orang tua Kartini dengan latar cerita pada tempoe dulu. Ibunya bernama Ngasirah, anak perempuan dari seseorang bernama Modirono, buruh pabrik gula Mayong dan Ayahnya Kartini bernama Sosroningrat, seorang asisten wedana. Bagaimana sesungguhnya kisah mula seorang Sosroningrat berjumpa dengan Ngasirah tidak dapat dipastikan. Beberapa kali penulis buku hanya menduga-duga kemungkinan asal muasal pertemuan seorang Nyai Ngasirah dengan Sosroningrat. Diantara  rujukan tulisan menjadi acuan penulis salah satunya adalah buku tentang Kartini karangan Pramoedya Ananta Toer.
Dari pernikahan Nyai Ngasirah dan Sosroningrat ini, lahirlah salah seorang anak diantaranya yang bernama Kartini. Lika-liku kehidupan Kartini, sebagai anak seorang ningrat dari garis Ayahnya dengan kungkungan adat jawa yang membelenggunya membuat jiwanya memberontak. Ayahnya ‘terpaksa’ menyekolahkan Kartini karena keinginnanya yang kuat untuk bersekolah meski harus melanggar adat jawa yang selama ini dipegang teguh Ayahnya. Hobinya adalah membaca buku, majalah, atau apapun itu yang bisa dibaca. Karena hobinya itu, kemudian membuat Kartini mempunyai sahabat-sahabat pena dari Benua Eropa. Bahkan, dari surat-surat yang dia kirimkan itulah kisah perjuangan Kartini bisa ditelusuri.
Selain itu, kehidupan rakyat yang menderita karena kemiskinan, kebodohan, poligami, dan rasa prihatinnya terhadap kurangnya pendidikan membuat dirinya bercita-cita untuk mengubah nasib rakyat dengan dunia pendidikan. Boleh jadi, cita-citanya untuk bisa kuliah ke eropa tidak pernah kesampaian karena terhalang oleh restu dari ayahnya, kemudian dia lampiaskan untuk mendidik rakyatnya dengan pengajaran dan pendidikan. Menghilangkan dunia gelap kebodohan rakyatnya, kepada cahaya terang benderang ilmu pengetahuan.
Bagi Anda penikmat buku bacaan sejarah, buku ini bisa Anda jadikan referensi. Ceritanya mengalir dan mudah difahami. Demikian uraian singkatnya. Selamat membaca!!

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
a>