Judul : Mencari Tuhan Yang Hilang
Penulis : Ustadz Yusuf Mansur
Penerbit: Zikrul Hakim
Tebal : 346 Halaman
Suatu ketika saya begitu bersemangat nge-download video-video acaranya ustadz Yusuf Mansur “Chatting dengan YM” yang tayang di ANTV itu tuh. Buat saya pribadi lebih nyaman nonton downloadannya daripada nonton langsung di TV. Soalnya tahu sendiri di TV itu tuh kepotong sama iklan mulu.
Penulis : Ustadz Yusuf Mansur
Penerbit: Zikrul Hakim
Tebal : 346 Halaman
Suatu ketika saya begitu bersemangat nge-download video-video acaranya ustadz Yusuf Mansur “Chatting dengan YM” yang tayang di ANTV itu tuh. Buat saya pribadi lebih nyaman nonton downloadannya daripada nonton langsung di TV. Soalnya tahu sendiri di TV itu tuh kepotong sama iklan mulu.
Nah, sda satu hal
yang menarik di salah satu video hasil downloadan saya. Salah satu bintang tamu
(seorang bapak-bapak) yang diundang itu sempet nyinggung tentang bukunya ustadz
Yusuf Mansur sendiri. Beliau bilang perjalanan hidupnya itu terinspirasi dari
buku tersebut. Judul bukunya itu adalah: MENCARI TUHAN YANG HILANG. Sebuah buku
yang sudah tidak asing bagi saya. Karena biasanya kalo saya lagi “borong buku”
di gramed (halaaah), saya sering lihat itu buku.
Ini dia buku yang saya maksud |
Singkat cerita,
selang waktu kemudian dengan penuh kesengajaan, saya pun pada akhir bulan
oktober 2012 beli itu buku di gramedia. Haha…rada telat emang. Tu buku udah
launching dari tahun kapan, tapi saya baru beli.
Setelah selesai
membacanya saya jadi lebih tahu tentang sosok Luqman yang dikisahkan di buku
itu, yang mana sosok Luqman itu adalah ustadz Yusuf Mansur sendiri. Setidaknya
saya sedikit lebih tahu tentang bagaimana perjalanan hidup seorang Luqman di
masa lalu dan sekarang. Hah…itulah mungkin salah satu manfaat menbaca. Bisa
belajar dari pengalaman orang lain walaupun kita tidak mengenal orangnya secara
langsung.
Oia, di dalam
buku itu ada satu ungkapan yang saya suka. Ungkapannya itu kata-katanya begini
nii: “Bermain api akan terbakar, bermain
air akan basah. Siapa menabur angin, ia akan menuai badai.” Artinya apa kira-kira?
Di dalamnya juga,
terutama pas bagian akhir tiap-tiap bab, ada semacam doa (doanya dalam bahasa Indonesia),
yang menurut saya lebih kepada curahan hati tokoh Luqman itu sendiri. Salah
satunya yang ini nii, saya ambil dari buku itu pada halaman 228:
Rabb… Lisan hamba mengeluh, “ hamba sedang susah ya
Rabb…” Lisan hamba sedang menghadapi persoalan hidup ya Rabb…” dan beragam
keluhan lainnya…sementara hamba tahu, bahwa perlu pengorbanan yang tinggi;
harta dan jiwa, bila hamba ingin dijawab keluhan-keluhan hamba. Tapi demi
penglihatan-Mu yang tidak ada satupun yang bisa lolos dari penglihatan-Mu,
Engkau melihat hampir tidak ada satupun amal saleh hamba yang membuat Engkau
bisa mempertimbangan menolong hamba, sedekah hamba sedikit, shalat kami lemah,
puasa kami jarang. Ya Rabb, buatlah hamba pantas Engkau tolong. Buatlah hamba
pantas Engkau bantu, dan pantas Engkau ringankan penderitaan.
Yah…seperti
itulah kira-kira, selebihnya bagi para pembaca yang emang belum sempat
membacanya, silahkan baca sendiri secara lengkap bukunya ya. Itu buku bisa
dibeli di toko-toko buku.
Oke deh, selamat
membaca buku MENCARI TUHAN YANG HILANG.
Membaca itu
nikmat.
Bogor, 29
November 2012
Denny Setiawan
No comments:
Post a Comment