Bismillah,
Rasa syukur yang dalam saya
panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan nikmat yang tak bertepi
hingga detik ini. Nikmat sehat, nikmat menghirup udara segar, nikmat hangatnya
mentari pagi sampai dinginnya angin senja, terlebih lagi nikmat iman islam dan
nikmat sehat badan lahir bathin yang seringkali kita remehkan. Alhamdulillah.
Teriring shalawat dan salam senantiasa marilah kita haturkan kepada rasul-Nya
yang mulia, nabi akhir zaman, Muhammad SAW. (Allahumma-sholi-ala-sayyidina-muhammad)
Awal februari ini, saya izin
untuk tidak masuk kantor selama 4 hari. Alasannya karena ada acara keluarga di
kampung halaman. Akhirnya, setelah kurang lebih hampir dua bulan saya tinggal
di tempat baru, saya bisa pulkam juga. Ini adalah pulkam untuk yang pertama kalinya
semenjak saya tinggal di pulau seberang. Seneng dan lega rasanya bisa kembali
berjumpa dengan kerabat keluarga di rumah. Ada rasa haru ketika bertemu mereka.
Ema, Abah, Bapak, Ibu, Aa, adik-adik saya dan kerabat keluarga lainnya. Apalagi
momen pulkam ini adalah momen bahagia dan bersejarah untuk kehidupan kakak
saya. Apo dio nian? Ya...apalagi kalau bukan menikah.hihi...
Saya suka geli juga kalau udah
menyinggung kata-kata seperti nikah, menikah, kawin, dan keroco-keroconya.
Terlebih kalau udah ngumpul bareng
temen-temen pasti bakalan rame nian kalau udah ngebahas tema “nikah” dan
ujung-ujungnya bakalan nggak jauh-jauh dari saling nge-bully. Korban bully-nya terutama
mereka yang masih harus bersabar menanti sang belahan jiwa alias jo to the mblo, (*jomblo yang diperhalus.)
Seperti itulah kira-kira nasib para jomblo kalo udah pada ngumpul bareng
temen-temennya, korban bully sesama
jomblo. T.T ----pengalaman
Oke...kita kembali ke topik,,
Buat my bro, Aa dan juga teteh
ipar saya... Entah apa hadiah terbaik yang bisa diberikan di hari bersejarah
kalian berdua selain dengan doa. Ya...hanya untaian doa yang bisa adikmu ini
berikan:
بَارَكَ
اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْكَمُاَ فِيْ خَيْرٍ
“Semoga Allah memberi berkah padamu, dan semoga Allah memberi berkah atasmu, dan semoga Ia mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan.”
Aamiin...
Haru...itu yang saya rasakan.
Ibu, bapak, dan juga kerabat-kerabat keluarga pun tidak bisa menyembunyikan
rasa harunya tatkala menyaksikan akad nikah dan prosesi “kegiatan” adat
sunda-nya. Saat itu, terngiang-ngiang di kepala saya masa-masa yang telah terlewati
bersama kakak saya. Rasa-rasanya baru kemaren saya menghabiskan masa
kanak-kanak bersamamu, A. Masa yang kenangannya sudah hampir tak berbekas lagi
di otak saya. Mungkin saking semakin berumurnya usia saya, jadi kenangan masa
kecil itu sudah nyaris tak teringat lagi. Hanya beberapa saja yang masih bisa
saya ingat.
My bro n me, sesaat setelah akad nikah yang dilangsungkan di sebuah mesjid (Rabu, 6 Februari 2013) |
Kini, kau telah resmi berkeluarga,
A. Punya istri, punya tanggung jawab sendiri sebagai kepala rumah tangga, dan
juga punya buku nikah yang tercatat resmi di KUA. Selamat a!! Selamat menempuh
hidup baru. Alhamdulillah....impianmu untuk menikah akhirnya bisa terwujud. (^_^)
Sekarang, tinggalah selanjutnya giliran saya-adikmu-yang
nanti akan bersanding di pelaminan. Insya Allah. Doakan saja.
Oia, kalau Anda sendiri...kapan rencana menikah?
No comments:
Post a Comment