Sudah lama saya ingin membikin tulisan tentang ini. Apa daya
sibuk mulu nih. (jiga jalmi sibuk uae nya?hahaa) Jadi baru keburunya sekarang. Tulisan
yang saya maksud sebenernya mah tidak begitu penting hanya kejadian hidup yang
seringkali saya jumpai.
Barangkali Anda yang sedang membaca tulisan ini pun mungkin
pernah mengalaminya. Kejadian tertentu yang berulang. Ngerti nggak yang saya
maksudkan “kejadian tertentu yang berulang”? Pura-pura ngerti aja ya.. ;p. Saya
sendiri berulangkali mengalami hal itu. Dengan frekuensi yang bisa dikatakan
cukup sering. Begini nih ceritanya. Check this one out!!!
1.
Deni
manusia ikan
Semenjak memasuki dunia pekerjaan
saya mempunyai lingkungan yang baru. Kenalan baru dan temen-temen baru.
Diawal-awal perbincangan dengan kawan-kawan baru seperti biasa pastinya kita
saling menyapa dengan menanyakan nama. Betol apa betol?
“Nama saya Denny, bu”. Ucapan saya
ramah sambil menyunggingkan senyum pepsodent. “Oh...namanya denny. Tapi bukan
Deni manusia ikan, kan? Hahaha...” Balasnya sambil tertawa ngikik. Adooh...deni
manusia ikan lagi. Apa yang barusan denger itu dari ibu-ibu di o*#%k ini adalah
untuk yang kesekian kalinya. Sudah nggak ingat lagi berapa orang yang
menyangkut-pautkan nama saya dengan deni manusia ikan.
Sesekali saya pun sengaja mencari tahu tentang deni manusia
ikan ini lewat situs aa google. Ternyata....oh...ternyata....saya jadi tahu
siapa deni manusia ikan itu. Selama ini yang saya tahu, deni manusia ikan
adalah salah satu nama acara tv yang ditayangin di global tv beberapa tahun yang lalu. Eh, tahunya (mungkin)
acara itu namanya di-adopt dari cerita komik jaman dahulu yang sudah cukup
melegenda. -- sebelum saya lahir ternyata
sudah ada pemirsaaah --. Berikut uraian ringkasnya:
Deni Manusia Ikan (judul asli: Fishboy: Denizen
of the Deep) adalah komik hitam putih yang diterbitkan pertama
kali di buku Buster antara 1968 dan 1975, ditulis
oleh Scott
Goodall dan digambar
oleh John
Stokes dan
lain-lain. Tokoh utamanya adalah seorang anak laki-laki yang terdampar di
sebuah pulau dan belajar untuk bernapas di bawah air dan berbicara dengan
makhluk-makhluk air. Ia juga memiliki insang dan tangan kaki berselaput
sehingga dapat berenang dengan cepat. Tujuan hidupnya adalah mencari
orangtuanya dan membantu orang yang kesusahan.
Di Indonesia, komik ini diterbitkan
pertama kali sebagai komik berseri di majalah anak-anak Bobo, kemudian diterbitkan sebagai buku komik oleh Gramedia.
Seperti itulah uraian singkatnya
tentang deni manusia ikan yang saya dapetin dari wikipedia. Ah....ada-ada saja
deni.
2.
Pemandian
Cibulan
Saya ini orang asli Kuningan, Jawa
Barat. Sebuah kabupaten kecil yang salah satu batas wilayahnya berbatasan
dengan provinsi Jawa Tengah. Selama hidup di perantaun baik itu saat tinggal di
Jakarta ataupun di Palembang tidak sedikit orang yang menanyakan asal kota
saya. Lagi-lagi saya menemukan hal yang sama dari apa yang mereka tanyakan pada
saya setelah mereka tahu kalau saya ini orang kuningan. Biasanya reaksi mereka
kurang lebih kayak gini nih: “Oh...orang kuningan rupanya. Kuningan itu yang
ada pemandian itu ya, yang ada ikan dewa-nya. Apa itu namanya?” Saya jawab
dengan simpel; “Oh...Pemandian Cibulan, pak”.
Aih...aih....entah sudah berapa kali
saya terlibat percakapan semacam itu. Wuih...nama pemandian cibulan ternyata
terdengar gaungnya kemana-mana. Saya sendiri kapan ya terakhir kali ke situ
cibulan itu. Seingat saya kayaknya sih waktu kecil dulu.hahaa.
Berikut profil singkat tentang
pemandian cibulan:
Objek wisata Cibulan merupakan salah
satu objek wisata tertua di Kuningan. Obyek wisata ini diresmikan pada 27
Agustus 1939 oleh Bupati Kuningan saat itu, yaitu R.A.A. Mohamand Achmad. Menurut
cerita yang berkembang di kalangan Masyarakat Desa Maniskidul dan masyarakat
Kuningan pada umumnya, ikan dewa yang ada di kolam Cibulan ini konon dahulunya
adalah prajurit-prajurit yang membangkang atau tidak setia pada masa
pemerintahan Prabu Siliwangi. Singkat cerita, prajurit-prajurit pembangkang
tersebut kemudian dikutuk oleh Prabu Siliwangi sehingga menjadi ikan. Konon
ikan-ikan dewa ini dari dulu hingga sekarang jumlahnya tidak berkurang maupun
bertambah. Apabila kolam dikuras, ikan-ikan ini akan hilang entah kemana, namun
saat kolam diisi air, mereka akan kembali lagi dengan jumlah seperti semula.Terlepas dari benar atau tidaknya legenda itu sampai saat ini tidak ada yang
berani mengambil ikan ini karena ada kepercayaan bahwa barang siapa yang berani
mengganggu ikan-ikan tersebut akan mendapatkan kemalangan.
Di dalam objek wisata ini terdapat
dua kolam besar yang berbentuk persegi panjang. Kolam pertama berukuran 35x15
meter persegi dengan kedalaman sekitar 2 meter. Sedangkan, kolam kedua
berukuran 45x15 meter persegi yang dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama
berkedalaman 60 sentimeter dan bagian kedua berkedalaman 120 sentimeter. Kedua
kolam ini selalu dikuras sekali dalam dua minggu, atau bisa lebih. Hal itu
bergantung kebersihan air. Setiap kolamnya dihuni oleh puluhan ikan yang
berwarna abu-abu kehitaman dan disebut sebagai kancra bodas atau ikan dewa
(cyprinus carpico). Ukurannya berbagai macam mulai dari yang panjangnya 20-an
sentimeter hingga 1 meter. Ikan Dewa adalah sejenis ikan yang dikeramatkan oleh
penduduk di sekitar wilayah Desa Manis Kidul karena dipercaya mempunyai
keistimewaan tertentu.
Tujuh mata air
itu terletak mengelilingi sebuah petilasan yang konon merupakan petilasan Prabu
Siliwangi ketika ia beristirahat sekembalinya dari Perang Bubat. Petilasan itu
berupa susunan batu seperti menhir dan dua patung harimau loreng (lambang
kebesaran Raja Agung Pajajaran). Tujuh sumur dan petilasan Prabu Siliwangi ini
sering dikunjungi orang untuk berziarah, terutama pada malam Jumat Kliwon atau
selama bulan Maulud dalam penanggalan Hijriah.
Ada lagi nih tempat-tempat di
kuningan yang cukup dikenal oleh masyarakat luar kuningan kayak misalnya gunung
ciremai, gedung perundingan linggarjati, pemandian air panas sangkanurip, waduk
darma, telaga remis, paniis, air terjun sidomba, dan taman purbakala cipari.
Selain tempat-tempat wisata, ada juga sekolah islam yang keberadaannya lumayan
dikenal oleh masyarakat luar kuningan. Namanya adalah Khusnul Khotimah Islamic
Boarding School.
3.
Nikah
Saya rasa ini tidak perlu saya ulas
panjang lebar lagi.haha... Tulisan saya yang ini nih sepertinya sudah cukup
mewakili. Yah....saya sih memaklumi kalau toh orang yang bertanya sama saya
nggak jauh-jauh dari status saya. Dilihat dari tampang dan usia juga emang saya
bukan lagi anak remaja tanggung, tapi sudah cukup pantas untuk menikah. Dan
sepertinya saya pun harus mulai memikirkannya. In Shaa Allah, mohon doanya ya
pemirsaaa. ;)
*#*#*
Sumber gambar: WesaJelajahIndonesia dan kompas
No comments:
Post a Comment