Sunday, May 26, 2013

Tiga Yang Berulang


Sudah lama saya ingin membikin tulisan tentang ini. Apa daya sibuk mulu nih. (jiga jalmi sibuk uae nya?hahaa) Jadi baru keburunya sekarang. Tulisan yang saya maksud sebenernya mah tidak begitu penting hanya kejadian hidup yang seringkali saya jumpai.

Barangkali Anda yang sedang membaca tulisan ini pun mungkin pernah mengalaminya. Kejadian tertentu yang berulang. Ngerti nggak yang saya maksudkan “kejadian tertentu yang berulang”? Pura-pura ngerti aja ya.. ;p. Saya sendiri berulangkali mengalami hal itu. Dengan frekuensi yang bisa dikatakan cukup sering. Begini nih ceritanya. Check this one out!!!


1.      Deni manusia ikan
Semenjak memasuki dunia pekerjaan saya mempunyai lingkungan yang baru. Kenalan baru dan temen-temen baru. Diawal-awal perbincangan dengan kawan-kawan baru seperti biasa pastinya kita saling menyapa dengan menanyakan nama. Betol apa betol? 

“Nama saya Denny, bu”. Ucapan saya ramah sambil menyunggingkan senyum pepsodent. “Oh...namanya denny. Tapi bukan Deni manusia ikan, kan? Hahaha...” Balasnya sambil tertawa ngikik. Adooh...deni manusia ikan lagi. Apa yang barusan denger itu dari ibu-ibu di o*#%k ini adalah untuk yang kesekian kalinya. Sudah nggak ingat lagi berapa orang yang menyangkut-pautkan nama saya dengan deni manusia ikan.

Sesekali saya pun sengaja mencari tahu tentang deni manusia ikan ini lewat situs aa google. Ternyata....oh...ternyata....saya jadi tahu siapa deni manusia ikan itu. Selama ini yang saya tahu, deni manusia ikan adalah salah satu nama acara tv yang ditayangin di global tv  beberapa tahun yang lalu. Eh, tahunya (mungkin) acara itu namanya di-adopt dari cerita komik jaman dahulu yang sudah cukup melegenda. -- sebelum saya lahir ternyata sudah ada pemirsaaah --. Berikut uraian ringkasnya:

Deni Manusia Ikan (judul asli: Fishboy: Denizen of the Deep) adalah komik hitam putih yang diterbitkan pertama kali di buku Buster antara 1968 dan 1975, ditulis oleh Scott Goodall dan digambar oleh John Stokes dan lain-lain. Tokoh utamanya adalah seorang anak laki-laki yang terdampar di sebuah pulau dan belajar untuk bernapas di bawah air dan berbicara dengan makhluk-makhluk air. Ia juga memiliki insang dan tangan kaki berselaput sehingga dapat berenang dengan cepat. Tujuan hidupnya adalah mencari orangtuanya dan membantu orang yang kesusahan. 


Di Indonesia, komik ini diterbitkan pertama kali sebagai komik berseri di majalah anak-anak Bobo, kemudian diterbitkan sebagai buku komik oleh Gramedia.

Seperti itulah uraian singkatnya tentang deni manusia ikan yang saya dapetin dari wikipedia. Ah....ada-ada saja deni.

2.      Pemandian Cibulan
Saya ini orang asli Kuningan, Jawa Barat. Sebuah kabupaten kecil yang salah satu batas wilayahnya berbatasan dengan provinsi Jawa Tengah. Selama hidup di perantaun baik itu saat tinggal di Jakarta ataupun di Palembang tidak sedikit orang yang menanyakan asal kota saya. Lagi-lagi saya menemukan hal yang sama dari apa yang mereka tanyakan pada saya setelah mereka tahu kalau saya ini orang kuningan. Biasanya reaksi mereka kurang lebih kayak gini nih: “Oh...orang kuningan rupanya. Kuningan itu yang ada pemandian itu ya, yang ada ikan dewa-nya. Apa itu namanya?” Saya jawab dengan simpel; “Oh...Pemandian Cibulan, pak”.

Aih...aih....entah sudah berapa kali saya terlibat percakapan semacam itu. Wuih...nama pemandian cibulan ternyata terdengar gaungnya kemana-mana. Saya sendiri kapan ya terakhir kali ke situ cibulan itu. Seingat saya kayaknya sih waktu kecil dulu.hahaa.

Berikut profil singkat tentang pemandian cibulan

Objek wisata Cibulan merupakan salah satu objek wisata tertua di Kuningan. Obyek wisata ini diresmikan pada 27 Agustus 1939 oleh Bupati Kuningan saat itu, yaitu R.A.A. Mohamand Achmad. Menurut cerita yang berkembang di kalangan Masyarakat Desa Maniskidul dan masyarakat Kuningan pada umumnya, ikan dewa yang ada di kolam Cibulan ini konon dahulunya adalah prajurit-prajurit yang membangkang atau tidak setia pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi. Singkat cerita, prajurit-prajurit pembangkang tersebut kemudian dikutuk oleh Prabu Siliwangi sehingga menjadi ikan. Konon ikan-ikan dewa ini dari dulu hingga sekarang jumlahnya tidak berkurang maupun bertambah. Apabila kolam dikuras, ikan-ikan ini akan hilang entah kemana, namun saat kolam diisi air, mereka akan kembali lagi dengan jumlah seperti semula.Terlepas dari benar atau tidaknya legenda itu sampai saat ini tidak ada yang berani mengambil ikan ini karena ada kepercayaan bahwa barang siapa yang berani mengganggu ikan-ikan tersebut akan mendapatkan kemalangan.

   


Di dalam objek wisata ini terdapat dua kolam besar yang berbentuk persegi panjang. Kolam pertama berukuran 35x15 meter persegi dengan kedalaman sekitar 2 meter. Sedangkan, kolam kedua berukuran 45x15 meter persegi yang dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berkedalaman 60 sentimeter dan bagian kedua berkedalaman 120 sentimeter. Kedua kolam ini selalu dikuras sekali dalam dua minggu, atau bisa lebih. Hal itu bergantung kebersihan air. Setiap kolamnya dihuni oleh puluhan ikan yang berwarna abu-abu kehitaman dan disebut sebagai kancra bodas atau ikan dewa (cyprinus carpico). Ukurannya berbagai macam mulai dari yang panjangnya 20-an sentimeter hingga 1 meter. Ikan Dewa adalah sejenis ikan yang dikeramatkan oleh penduduk di sekitar wilayah Desa Manis Kidul karena dipercaya mempunyai keistimewaan tertentu.

Selain kolam dengan ikan dewanya yang jinak, di sudut barat pemandian ini juga terdapat tujuh sumber mata air yang dikeramatkan yang bernama Tujuh Sumur. Tujuh mata air ini berbentuk kolam-kolam kecil yang masing-masing mempunyai nama tersendiri, yaitu: Sumur Kejayaan, Sumur Kemulyaan, Sumur Pengabulan, Sumur Cirancana, Sumur Cisadane, Sumur Kemudahan, dan Sumur Keselamatan.

Tujuh mata air itu terletak mengelilingi sebuah petilasan yang konon merupakan petilasan Prabu Siliwangi ketika ia beristirahat sekembalinya dari Perang Bubat. Petilasan itu berupa susunan batu seperti menhir dan dua patung harimau loreng (lambang kebesaran Raja Agung Pajajaran). Tujuh sumur dan petilasan Prabu Siliwangi ini sering dikunjungi orang untuk berziarah, terutama pada malam Jumat Kliwon atau selama bulan Maulud dalam penanggalan Hijriah.

Ada lagi nih tempat-tempat di kuningan yang cukup dikenal oleh masyarakat luar kuningan kayak misalnya gunung ciremai, gedung perundingan linggarjati, pemandian air panas sangkanurip, waduk darma, telaga remis, paniis, air terjun sidomba, dan taman purbakala cipari. Selain tempat-tempat wisata, ada juga sekolah islam yang keberadaannya lumayan dikenal oleh masyarakat luar kuningan. Namanya adalah Khusnul Khotimah Islamic Boarding School.

3.      Nikah
Saya rasa ini tidak perlu saya ulas panjang lebar lagi.haha... Tulisan saya yang ini nih sepertinya sudah cukup mewakili. Yah....saya sih memaklumi kalau toh orang yang bertanya sama saya nggak jauh-jauh dari status saya. Dilihat dari tampang dan usia juga emang saya bukan lagi anak remaja tanggung, tapi sudah cukup pantas untuk menikah. Dan sepertinya saya pun harus mulai memikirkannya. In Shaa Allah, mohon doanya ya pemirsaaa. ;)

*#*#*
Sumber gambar:  WesaJelajahIndonesia dan kompas

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
a>