Thursday, January 25, 2018

[Reviu Buku] : Life must go on - Jalani, Nikmati, Syukuri


Berbagai macam persoalan hidup seringkali kita jumpai. Tidak mengenal status ekonomi maupun status sosial. Saking peliknya masalah, beberapa kita dengar di media massa bahkan ada yang sampai nekat (maaf) bunuh diri.  

Masih ingat dengan video yang sempat viral dari youtuber asal Amerika Serikat beberapa waktu lalu? Yang jadi perbincangan para netizen akibat youtuber Logan Paul mengupload video kondisi suicide forest alias hutan bunuh diri di hutan Aokigahara, Jepang. Wow...Hutan tempat Bunuh Diri? Buat saya ini tentu mencengangkan.

Lalu apa penyebabnya mereka bisa sampai semudah itu untuk mengakhiri hidupnya? Setelah saya telusuri cukup banyak penyebabnya. Secara umum penyebabnya karena depresi, kemiskinan, patah hati, penyakit, kegagalan, atau yang lainnya.

Padahal setiap manusia tentu mempunyai masalah. Di dalam islam sendiri, kita mengenal ayat al-quran yang sudah cukup familiar. Ayat tersebut pada intinya disebutkan bahwa setiap kalian yang hidup akan diuji dengan berbagai persoalan untuk meningkatkan kualitas kehidupan (silakan lihat Surah Al Baqarah ayat 155 s.d. 157). Sehingga dengan begitu kita sebagai hamba-Nya harus bisa menyikapi setiap persoalan yang menghampiri dengan benar.

Awal tahun 2018 ini, saya menemukan sebuah buku yang berjudul “Jalani, Nikmati, Syukuri” karya Dwi Suwiknyo. Ini adalah pertama kalinya saya membaca buku karya beliau. Tampilan bukunya cukup menarik, berwarna merah cerah dengan jargon “Jangan Lupa Bahagia”. Ya, hidup memang too short to be sad. Mengutip apa yang tertera di cover bukunya, buku ini mengajak kita untuk learn to enjoy every minute of your life. So, be hapy now!!!

Buku ini menyuguhkan ilustrasi kisah sederhana yang lekat dengan kehidupan kita. Bahkan bisa jadi, beberapa kisah yang diceritakan penulis malah sama plek dengan yang kita alami. Bahasa yang digunakannya pun ringan dan mudah dicerna.

Salah satu kutipan dalam buku ini, yang memotivasi kita agar kita bisa legowo dan menerima apapun yang terjadi menimpa kita:


Sebagaimana tiada gading yang tak retak, buku ini pun saya pribadi menilainya masih ada yang dirasa kurang. Yang paling gamblang terlihat adalah tidak adanya daftar isi. Peran sebuah daftar isi ini menurut saya sangatlah penting, mengingat buku ini terdiri dari banyak halaman. Dengan adanya daftar isi maka akan memudahkan para pembaca untuk mencari topik atau ulasan yang dicari sesuai dengan halamannya.

Namun, secara keseluruhan kontennya cukup oke. Cocok untuk menemani keseharian kita. Bisa bacaan buat temen ngopi, atau sekadar bacaan untuk mengisi kejenuhan dengan rutinitas kerjaan kantor. 

Makanya yang belum punya, bisa cari di gramedia terdekat atau pesan langsung melalui cp yang tercantum di facebook penulis. Sekalian agar kita bareng-bareng mengggalakan budaya membaca buku. Soalnya sebagai informasi saja nih, dari berita yang pernah saya baca berdasarkan survei Central Connecticut State University peringkat Indonesia dalam hal minat baca masih rendah. Katanya sih peringkat 60 dari 61 negara. Waduh...
Link beritanya bisa dibaca disini.


Jadi, selagi masih di awal tahun 2018...buku Jalani, Nikmati, Syukuri bisa menjadi referensi Anda untuk mulai meng-agendakan rutin membaca buku dan menjadikan buku ini bagian dari koleksi perpustakaan pribadi Anda. Selamat membaca!!!

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
a>