Untuk Saya
Duhai yang tertatih dalam membaca
Al-Qur’an, yang tersibukkan dengan segudang pekerjaan, yang hanya menemukan
waktu-waktu senggang saat tenaga di ujung penghabisan, yang terkulai lemah tak
berdaya di hadapan hambatan, lalu larut dalam untaian doa “Ya Allah, mudahkan
segala urusan kami. Jangan Engkau bebankan apa yang tak sanggup kami
memikulnya” -Sambil berjalan gontai
terkulai lemas tak berdaya.-.
Duhai yang tertatih dalam membaca Al-Qur’an, sudahkah
tersingkap rahasia firman-Nya:
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, Maka
Adakah orang yang mengambil pelajaran?”
Bilakah terkadang dunia lebih
menyilaukan daripada cahaya Al-Qur’an? Ataukah kotorannya menutup samar bening
indah petunjuknya? Ataukah gunung penghalangnya lebih dirasa sejuk hembus
udaranya, ataukah istirahat dari lelah lebih menggoda daripada indah
pemandangannya, lalu membuat kita menyerah menelusuri jalannya? Lihatlah, bekal
apa yang telah kau persiapkan, denny? Kesungguhan apa yang telah kau banggakan,
dan pengorbanan apa yang telah kau persembahkan. Patutkah kau menemukan
mutiaranya sementara kau belum menyelaminya? (Ayo den…pikiiiir tuh)