Resolusi?? Siapa takut!!!

Tulisan ini saya persembahkan pada lomba GiveAway-nya Mbak Windi Teguh

Teruntuk mbak Windi yang cantik dan baik hati…

Seingat saya mungkin ini adalah kali keempat saya mencoba membikin resolusi. Karena memang jujur saya sendiri bukanlah tipe orang yang tiap tahun bikin resolusi. Bahkan kata “resolusi” pun saya baru tahu artinya pas awal-awal masuk kuliah deh kalo nggak salah. Hadoooh….cupu banget kan saya.

Ada yang bilang “Buat apa bikin resolusi baru tiap tahun, toh resolusi tahun lalu juga belum tercapai semua kan? Live must go on, jadi kenapa harus bikin yang baru sementara yang lama belum terselesaikan.” Hmmm…dalam hati saya berkata, “iya juga sih”. Tapi ah…namanya juga resolusi. Urusan kecapai nggaknya mah urusan belakangan. Anggap aja sebagai evaluasi atas harapan-harapan yang belum tercapai di tahun-tahun sebelumnya. 

Namun ada yang lebih penting lagi dari hanya sekadar bikin resolusi, yaitu niat dan tindakan nyata untuk mewujudkannya. Akan sangat…sangat….sangat percuma kita menulis indah resolusi kita tahun depan tapi tanpa action sama sekali. Iya kan? Jadi seperti kata bang Iphho Santosa yang penting itu action-nya!!! (*yang setuju tolong RT ya...hehe)

Saya sendiri lebih senang membuat pencapaian hidup itu pas di hari ulang tahun saya. Rasanya beda banget, gairah untuk berjuang mewujudkan harapan (bagi saya pribadi) pasti akan menggebu pada saat itu (red: ultah) karena yang keinget adalah orang tua, terutama ibu saya. T_T

Oia, mengenai resolusi saya tahun 2012 kemarin, saya jadi bingung mau cerita apa. Soalnya file catatan tentang resolusi saya di tahun 2012 itu ada di leppie. Dan naas, leppie saya belum lama ini habis di-install ulang jadinya catatan file resolusi-nya hilang tak berbekas.huhu…. Jadinya saya nggak bisa membahas “nasib” resolusi saya tahun 2012 itu.

Hmmm……ya sudah, sekarang kita coba bahas resolusi saya di tahun depan aja ya mbak. Resolusi saya nggak banyak dan nggak muluk-muluk. Check it out!!

Pertama, agenda membeli dan melahap buku di setiap bulannya.

                   

Asal mbak Windi tahu, saya ini sebenarnya punya cita-cita agar kelak suatu saat nanti saya punya perpustakaan pribadi. Setidaknya hobi saya yang seneng baca bisa terpuaskan dengan punya perpustakaan sendiri.. Cuman entah kapan ya….harapan itu bisa terwujud. Ya..paling tidak jalan ke arah sana sudah saya rintis dari sekarang dengan menambah jumlah koleksi buku setiap bulannya. Pan kata Aa Gym juga “Mencari ilmu itu sedikit demi sedikit, lama-lama juga jadi bukit. Betul tidak?”.

Sama halnya dengan saya, sedikit demi sedikit akan saya coba cicil-cicil itu buat mengoleksi buku. Dan untuk agenda ini, saya menargetkan dalam sebulan minimal 2 buku saya beli, saya baca, saya pahami, dan saya praktekan. (*semoga.) Insya Allah lama-lama juga impian punya perpustakaan sendiri bakal terwujud. Aamiin.

Kedua, merutinkan lagi bikin tulisan di blog

Menulis itu simple

Bagian ini sepertinya  akan menjadi sesuatu yang cukup berat bagi saya. *lebaaays

Sebagai info saja, kan sekarang saya tuh ceritanya udah kerja kantoran yang kadang waktu itu habis kesita hanya untuk masalah kerjaan kantor. Bahkan kalo lagi sibuk-sibuknya banyak kerjaan, jam tidur pun bisa teramat sangat kekurangan. Yah…jadinya begitu, waktu buat tidur aja kadang kurang apalagi buat sekadar bikin tulisan untuk blog.hiks…hiks…

I love Nu

Anyway bay d’way busway, mbak Windi juga ternyata sama seperti saya. Orang kantoran juga. (*Hmmm…saya tahu itu berdasarkan tulisan-tulisan yang terpampang di blog-nya mbak.) Sebagai orang kantoran dituntut harus berangkat pagi dan pulang sore. Belum lagi peran mbak Windi sebagai seorang istri yang tentunya setiap hari melakukan semacam rutinitas di rumah. Meski begitu, blognya mbak Windi masih update terus euy. Salut saya mah… Mbak Windi aja bisa, saya juga harus bisa dongs. (^_^)

Keinginan untuk terus menulis semakin bertambah setelah saya membaca tulisan mbak Windi yang judulnya Dia yang Telah Kembali. Dua kutipan yang mbak Windi ambil “aku menulis karena itu aku ada” (Pramoedya Ananta Toer) dan “Tujuan saya menulis agar setelah saya mati, anak-anak saya masih bisa merasakan kehadiran saya di tengah-tengah mereka" (Asma Nadia). Dua kutipan tadi sudah cukup mewakilkan alasan buat saya agar saya harus tetap terus menulis dan menulis.

Belum lagi setelah saya telusuri blog yang mbak windi sebut di dalam tulisan yang judulnya Dia yang Telah Kembali itu . Hmmm….saya jadi benar-benar merasa diingatkan bahwa hidup di dunia ini memang tidaklah lama.

Oia, ngomong-ngomong tulisan yang ada di blog mbak windi. Ada satu judul tulisan yang saya sampai ngakak (*sambil gulang-guling di atas lantai) pas saya membacanya.wkwkwk… Tulisan mbak yang ini nih. Suka banget saya.

Woke… kembali ke topik. Sekarang masuk ke resolusi berikutnya.

Ketiga, menambah hafalan Al-Quran

Sebenarnya…saya agak gimanaaaa gitu, ngasih tahu mbak Windi kalo menghafal Quran itu bagian dari resolusi saya tahun depan. Ntar dikiranya saya sok alim lagi.xixi… Ini memang sudah menjadi target saya setiap harinya, saya harus tetap istiqomah menghafal dan menjaga hafalan saya agar nggak lupa di tengah jalan. 

Mbak Windi pengen tahu kenapa saya pengen menghafal Al-Quran? Banyak alasan yang mendasarinya. Di sini saya nggak akan ceritakan semua alasannya secara lengkap. Saya kasih tiga alasan saja ya, mbak.

Alasannya adalah: pertama, saya suka malu sendiri kalo mendengar cerita-cerita tentang seorang mualaf. Seorang mualaf yang notabene baru masuk Islam tapi hafalan Al-Quran nya udah banyak. Saya  yang sedari kecil udah islam, lha…kok kemajuan dalam menghafal dan memahami Al-Quran malah nyaris tak terlihat ya.(hadeeeh…selama ini kamu ngapain aja denny!!!)  

Trus alasan yang kedua, tidak sedikit saya temukan juga anak yang masih belasan tahun, bahkan masih di bawah sepuluh tahunan tapi hafalan Al-Quran nya udah di atas rata-rata. Hmmm…suka minder juga saya. Kalo ibarat maen catur, saya udah di skakmat tuh. #kalahtelak.

Kemudian alasan yang ketiga adalah karena saya salah satu fans-nya ustadz Yusuf Mansur. (*lha…apa hubungannya?) Di beberapa kali kesempatan saat beliau bertausiah, ustadz YM seringkali mengingatkan untuk menghafal Al-Quran. Kata beliau cobalah untuk menghafal “one day, one ayat”.Dan memang insya Allah, akan banyak manfaat dan kebaikan yang akan kita dapatkan dengan menghafal dan memahami Al-Quran tentunya. Wah…saya jadi semakin termotivasi diingetin terus sama ustadz Yusuf Mansur. 

Optimis bisa hafal!!!

Doakan saja mbak, semoga saya bisa istiqomah menghafal Al-Quran.

Resolusi Keempat, meng-“gendutkan” badan.

Shindong "Super Junior"

Gendut tapi sehat. Itu yang saya inginkan. Seenggaknya badan saya jadi lebih berisi lah. Dari dulu sebenarnya saya pengen gendut, tapi kok nggak gendut-gendut ya. Hmmm…mbak Windi punya tips kiat-kiat menggemukkan badan? Kalo ada mah share atuh mbak.  

Seenggaknya saya bisa lebih ndutan dikit lah. Gendutnya ya....yang sewajarnya sajo.hoho... Gemuk banget juga kan nggak baik tuh.

Seiring dengan berjalannya waktu semoga harapan-harapan saya segera terwujud. Aamiin.

Segini saja kayaknya resolusi saya untuk tahun 2013. Orang lain mungkin banyak yang bikin resolusi yang fantastis, perfeksionis, bombastis, terdepan, number one, keren, luar biasa, wooow, nendang, atau apalah namanya. Tapi bagi saya, biarlah nanti sambil berjalan saya rancang dan tata ulang mimpi-mimpi besar saya. Takutnya kalo resolusi yang terlalu muluk-muluk dan cenderung mengkhayal saya tulis disini, malah nanti dikiranya terlalu ngarang, dibuat-buat dan tidak rasional lagi.wkwkwk….

Biarlah saya dan istri saya saja yang tahu itu… #halah

Ceriwis… Yowes…

Demikian mungkin mbak, yang bisa saya tulis. Terima kasih sudah berkenan membacanya.

“Ini Resolusiku, Share dong Resolusimu”

http://windiland.blogspot.com/2012/12/giveaway-windiland.html

Wassalam

@denny_daffz